Read more: http://cheater-handal.blogspot.com/2011/05/cara-membuat-ucapan-selamat-tinggal-di.html#ixzz2VzHob9hY Manusia dan Harapan | NOTE FOR LIFE

Manusia dan Harapan

1. PENGERTIAN HARAPAN
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh.

2. PERSAMAAN HARAPAN dan CITA - CITA
Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan, yaitu:
• Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
• Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi.

Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik ataumeningkat.


3.PENYEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
Menurut kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni:

• Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, dan sebagainya. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan. Misalnya pertunjukan lawak, mareka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa.

• Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmaniah dan rohaniah. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

4.PENGERTIAN KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubugan dengan pangakuan atau keyakinan akan kebenaran. Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu. Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.

5. TIGA TEORI KEBENARAN
Dr. Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “Filsafat Ilmu”, sebuah pengantar populer ada tiga teori kebenaran, antara lain:

1). Teori koherensi atau konsistensi
Yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Contoh : setiap manusia akan mati. Paul manusia. Paul akan mati.

2). Teori korespondensi
Suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkoresponden (berhubungan) dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
Contoh : Jakarta itu ibukota republik Indonesia.

3). Teori pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

6. EMPAT PERBEDAAN KEPERCAYAAN
Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :

1). Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa.

2). Kepercayaan kepada orang lain
Percaya pada orang lain itu dapat berupa percaya pada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya.

3). Kepercayaan kepada pemerintah
Baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusi sebagai warga negara percaya kepada negara atau pemerintah.

4). Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa itu amat penting, karena keberadan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya.

7. USAHA - USAHA MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA  KEPADA TUHANNYA
Usaha-usaha itu antara lain:
a. Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
b. Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
c. Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
d. Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
e. Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.

Opini point ke-1 :
Manusia tidak pernah lepas dari harapan. Karena dengan adanya harapan, seseorang dapat memenuhi kelangsungan hidupnya. Harapan yang membuat seseorang terdorong untuk berinteraksi serta bekerja sama dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Adanya harapan juga dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang serta dapat merubah keburukan menjadi sesuatu yang lebih baik.
Harapan dapat melahirkan semangat seseorang untuk mencapai sebuah cita-cita. Dalam proses pencapaian cita-cita, perlu adanya kepercayaan. Kepercayaan adalah mengakui dan meyakini keberanan. Kepercayaan meliputi, kepercayaan pada diri sendiri, orang lain, pemerintah, dan Tuhan. Percaya pada diri sendiri dapat memperkuat langkah kita untuk mencapai tujuan. Percaya pada orang lain juga dapat memperkuat langkah kita, karena dengan bantuan orang lain kita akan semakin mampu untuk mencapai tujuan. Percaya pada pemerintah merupakan percaya pada pimpinan yang akan membuat hidup seseorang menjadi lebih baik. Percaya pada Tuhan adalah yang paling utama. Karena dengan adanya rasa tersebut, akan memperkuat hubungan manusia dengan Sang Penciptanya serta dapat meyakinkan bahwa Tuhan selalu menyertai di setiap langkah.
Untuk itu, tanamkanlah rasa kepercayaan tersebut dalam diri, agar dengan mudah kita dapat mewujudkan cita-cita.

Sumber :
Nugroho, Widyo dan Achmad Muchji. 1996. ILMU BUDAYA DASAR. Cetakan V. Gunadarma: Jakarta
http://mahisaajy.blogspot.com/2011/05/persamaan-harapan-dan-cita-cita.html

0 komentar:

Posting Komentar