Konsentrasi adalah pemusatan pemikiran terhadap suatu hal dengan menyampingkan semua hal lain yang tidak berhubungan. Dalam belajar maka konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan menyampingkan semua hal lain yang tidak berhubungan dengan mata pelajaran tersebut.
Penelitian ilmiah maupun pengalaman sehari-hari menunjukkan bahwa kemampuan konsentrasi sesungguhnya merupakan kebiasaan seseorang yang dapat dilatih, jadi bukan suatu bakat atau sesuatu yang diwariskan leluhur.
Pada dasarnya konsentrasi merupakan akibat dari perhatian, terutama perhatian yang bersifat spontan yang ditimbulkan oleh minat terhadap sesuatu hal. Perhatian yang bersifat tak spontan, yaitu perhatian yang diciptakan secara sadar oleh kemampuan seseorang juga dapat mengembangkan konsentrasi. Khususnya pelajar dan mahasiswa, dengan mengembangkan minat dan melatih diri dapatlah berangsur-angsur memperbesar kemampuan konsentrasinya sehingga merupakan kebiasaan yang mudah dilakukan sewaktu-waktu diperlukan.
Yang mengganggu konsentrasi
1. Kurang minat terhadap mata pelajaran yang dipelajari. Sehingga mengakibatkan sulit untuk mengerti akan isis mata pelajaran tersebut, dan akhirnya pikiran terdorong untuk diajak melayang-layang ke hal lain.
2. Gangguan sekeliling seperti bunyi radio terlalu keras, udara sangat panas, atau suasana ruang dan fasilitas yang kurang menunjang.
3. Perhatian yang dipusatkan terpecah karena ada urusan-urusan lain yang belum terselesaikan sehingga datang pula mengaduk dalam benak.
4. Bahan mata pelajaran tidak bervariasi dan monoton sehingga menimbulkan kejemuan.
5. Kesehatan sedang terganggu atau badan terlalu letih.
Petunjuk untuk mengembangkan konsentrasi
1. Memiliki minat besar terhadap mata pelajaran.
2. Tempat belajar tertentu.
3. Meja belajar diusahakan bersih dan rapi, serta benda-benda yang tidak ada kaitannya dengan mata pelajaran disingkirkan.
4. Menyelesaikan terlebih dahulu urusan-urusan yang mengganggu, atau paling tidak dicatat dalam buku harian.
5. Mempergunakan alat tulis dan kertas sebagai sumber terciptanya konsentrasi.
6. Bertekad mencapai hasil tertentu dalam setiap belajar.
7. Membagi waktu belajar untuk mempelajari tidak satu macam pelajaran saja.
8. Menjaga kesehatan dengan baik, jangan terlalu memforsir diri.
Terlalu sulit bagi mereka yang belum biasa melakukan petunjuk diatas. Namun perlulah kita melatih diri agar memiliki kemampuan konsentrasi yang besar, dan niscaya kita akan dapat belajar dengan cara dan dalam keadaan apapun. Kemampuan ini merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam belajar.
Sukses dalam studi tidak semata-mata bergantung pada banyaknya waktu belajar yang dipergunakan, melainkan juga pada intensitas konsentrasi yang dapat diciptakan. Belajar dengan penuh konsentrasi selama satu jam, akan lebih efektif dan membuahkan hasil yang besar ketimbang belajar dua atau tiga jam dengan pikiran tidak mantap. Bagi yang telah berkeluarga atau bekerja waktu belajar amatlah sempit, sehingga kemampuan konsentrasi merupakan suatu keharusan agar setiap waktu yang dipakainya dapat memberikan hasil yang maksimal. Belajar dengan intensitas konsentrasi yang cukup tinggi, akan memungkinkan penyerapan bahan yang cukup pula dalam ingatan kita.
Mengukur ingatan
Ada beberapa cara untuk mengukur ingatan, yang sangat erat kaitannya dengan proses belajar, yaitu antara lain:
Recall, yaitu menghafal apa yang didengar dari bahan lisan ataupun mengungkapkan kembali apa yang dibaca dari bahan texbook.
Method of recognition, yaitu metode yang sering dipakai dalam objektif test (dalam bentuk true-false, multiple choice, dan sebagainya).
Method of savings, yaitu perbandingan hasil tes setelah mempelajari bahan dengan tes setelah beberapa minggu. Dari hasil ini dapat diketahui berapa prosentasi yang masih diingat.
Sumber : Majalah Psikologi Anda oleh Astiko Sutiknyo
0 komentar:
Posting Komentar