Pengertian kepemimpinan
a. Boring, Langeveld dan Weld memberikan arti kepemimpinan sebagai hubungan yang dilakukan seseorang dengan suatu kelompok, guna mencapai beberapa tujuan yang diinginkan.
b. Menurut Department of the Army Field manual bahwa: kepemimpinan ialah kecakapan untuk mempengaruhi perilaku manusia, dan kemampuan untuk mengurus mengelola manusia.
c. M.Ngalim Purwanto dan Sutaadji Djojopranoto mengartikan kepemimpinan sebagai tindakan atau perbuatan diantara perseorangan dan kelompok, yang menyebabkan baik orang-orang maupun kelompok menuju ke arah tujuan-tujuan tertentu.
d. Ordway Tead, kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan yang dikehendaki.
Berdasarkan beberapa arti mengenai kepemimpinan diatas, dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah orang yang mempunyai kecakapan, dan kemampuan untuk menguasai dan mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya guna mencapai tujuan-tujuan tertentu. Jadi pemimpin harus mempunyai sifat-sifat tertentu seperti kecakapan, kewibawaan, dan kemampuan mempengaruhi orang lain.
Tugas atau Tanggung Jawab Pemimpin
Menurut Floyd L. Ruch antara lain:
a. Strukturing the situation (merumuskan keadaan)
Seorang pemimpin harus mampu memberi struktur yang jelas daripada situasi yang rumit yang dihadapi oleh kelompoknya.
b. Controlling group behavior (mengawasi dan menyalurkan tingkah laku kelompok)
Seorang pemimpin harus berusaha untuk mencegah atau mengendalikan tindakan-tindakan kelompok yang menyimpang dari atau bahkan menentang hasrat keyakinan terbaik kelompok.
c. Spokesman of the group
Seorang pemimpin harus dapat merasakan dan menerangkan kebutuhan-kebutuhan kelompok kepada dunia di luar kelompoknya. Ia sebagai penyambung lidah untuk menyampaikan sikap-sikap kelompok.
d. Membantu kelompok agar mandiri
Seorang pemimpin harus bersifat memusat pada kelompok. Pada dasarnya pemimpin sama dengan pendidik, harus dapat mendidik dirinya sendiri dan anggota kelompoknya.
Tipe-tipe Pemimpin
Floyd L. Ruch membagi tipe pemimpin menjadi empat, antara lain:
1. Tipe Pemaksa (Leadership by force)
Kepemimpinan ini dibina atas dasar ketakutan bawahan pada pemimpin. Kewenangan unutk memimpin pada tipe pemaksa biasanya diperoleh karena dikukuhkan oleh peraturan. Dalam melaksanakan tugasnya, ia menggunakan wewenangannya untuk memenuhi kepentingan orang-orang dalam kelompoknya.
2. Tipe Kebapakan (Paternalistik)
Pemimpin yang kebapakan akan selalu berusaha dengan sadar untuk menentukan segala kepentingan para pengikutnya dengan harapan para anggota itu akan patuh dan setia padanya.
3. Tipe Berdasarkan Kesepakatan (Leadership by agreement)
Dalam prinsip ini antara pemimpin dan yang dipimpin sepakat melakukan pekerjaan untuk sebagian memenuhi kepentingan masing-masing pihak.
4. Tipe Berdasarkan Upaya Bersama (Mutual Means)
Pada tipe terakhir ini pemimpin merupakan pilihan kelompok jadi belum ditetapkan semata oleh peraturan. Antara pemimpin dan yang dipimpin terdapat kegiatan bersama dan saling tunjang menunjang untuk mencapai penemuan semua pihak yang saling terlibat.
Ciri-ciri Pemimpin yang Baik Menurut Analisa Psikologi
Ciri-ciri itu antara lain:
a. Bertenggang rasa
Seorang pemimpin harus mampu memahami bahkan menghayati perasaan dan kepentingan orang lain.
b. Menyadari sifat-sifat kelompok
Seorang pemimpin harus memahami motivasi, kehendak atau kemauan kelompok yang dipimpin. Caranya dengan mengadakan musyawarah dala membuat program dan tujuan.
c. Mampu mengembangkan kemampuan berpikir abstrak
Pemimpin yang sukses dalam kepemimpinannya ialah mereka yang mempunyai kecerdasan yang tinggi. Artinya mampu menunjukkan alasan yang kuat dan dapat diterima oleh akal dan rasa.
d. Bersikap jujur terbuka dan objektif
Pemimpin yang baik harus jujur dalam tindakan dan keputusan yang diambil. Kejujuran merupakan landasan tercapai dan terciptanya sifat saling percaya diantara pemimpin dan anggota.
e. Mampu mengenali diri sendiri atau mawas diri
Dengan mawas diri ini pemimpin akan menyadari akibat positif dan negatif dasi sifat, sikap dan tindakan-tindakan terhadap bawahnnya.
f. Mampu menjaga kestabilan emosi
Menurut hasil penelitian, pemimpin yang baik haruslah hangat perasaannya, tingkah laku ekspresifnya spontan, objektif dalam pemikirannya dan menyukai kerja sama. Di samping itu, juga harus mampu bersikap tenang dalam menghadapi kekalutan, tekanan, situasi-situasi kritis, dan sebagainya.
Sumber : Majalah Psikologi Anda oleh Drs. Ahmad Mas’ud